Usaha Gerabah Kian Meredup, Ibas Dorong Pengrajin Tetap Eksis dan Berkembang
Ngawi – Jawa Timur :
Gerabah merupakan salah satu warisan khas Indonesia yang sudah ada sejak zaman
prasejarah. Perkakas berbahan dasar tanah liat ini masih terus dimanfaatkan
masyarakat hingga kini. Warga Desa Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur bahkan sudah lebih
dari 60 tahun memproduksi kerajinan gerabah. Para pengrajin yang tergabung
dalam UMKM Pokmas (kelompok masyarakat) Elang ini setidaknya mampu memproduksi
20 gerabah per hari.
Meskipun demikian, para
pengrajin mengeluhkan penjualan gerabah saat ini kurang laku di pasaran, sejak
adanya perkakas berbahan plastik yang dinilai lebih ekonomis. Selain itu,
proses produksi juga masih menggunakan cara manual dan bahan pokok tanah liat
masih terkendala. Mendengar keluhan tersebut, Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur
VII, Edhie Baskoro Yudhoyono meninjau langsung UMKM Pokmas Elang tersebut
(14/4/2023).
“Promosi kerajinan
gerabah harus terus ditingkatkan dan terus didorong. Karena sebetulnya pangsa
peminat gerabah masih ada. Selain itu mestinya market bisa saja berbeda dengan
plastik, sejauh kualitas, variasi dan harga tepat; hasil gerabah masih selalu
di hati. Tidak kalah juga dengan negara-negara luar yang memproduksi guci atau
vas dari keramik, Indonesia punya gerabah. Apalagi yang bisa dibentuk menjadi
sesuatu yang menarik, dijual dengan kualitas bagus dan harga terjangkau,” ujar
Ibas, sapaan akrab Edhie.
Dalam kesempatan
tersebut, Ibas juga melihat langsung proses produksi gerabah. Ia sangat salut
dengan semangat para pengrajin yang didominasi orang tua dan lansia. Meskipun
usianya tidak lagi muda, mereka tetap telaten memproduksi gerabah. Proses
pembuatan gerabah memiliki tahapan yang cukup panjang, mulai dari persiapan
tanah liat, proses pembuatan gerabah yang dilakukan secara manual, pembakaran,
hingga tahap finishing.
Sebagai dukungan nyata,
Ibas memberikan bantuan dua gerobak dorong. Ia juga mendapatkan buah tangan
dari para pengrajin berupa dua buah gerabah yang salah satunya bertuliskan
“Terima Kasih Ibas”.
“Saya doakan semoga
usahanya dapat terus meningkat, yang penting jangan menyerah karena peluang itu
ada. Dari 15.000 lebih usaha gerabah di Indonesia, 2.000 lebih berasal dari
Jawa Timur. Tinggal dilengkapi bentuk-bentuk hasil produksi, kalau biasanya
hanya cobek atau yang sejenisnya, nanti ke depan bisa buat vas, gentong, atau
yang lainnya. Matur nuwun sanget (terima kasih banyak) kepada semua masyarakat
di sini, Bapak-Ibu sekalian” tutur Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI
tersebut.
Pembina Pokmas Elang,
Sutarno merasa senang dan bangga dengan kedatangan Ibas. Ia juga berterima
kasih atas bantuan yang diberikan. “Terima kasih, Mas Ibas atas kunjungan dan
segala bantuannya, semoga bisa meningkatkan produksi di Desa Kartoharjo.
Mudah-mudahan ke depan Mas Ibas bisa terus menjalin silaturahmi dengan masyarakat,”
ungkap Sutarno. “Saya juga berharap semoga Mas Ibas bisa jadi pemimpin yang
amanah dan lebih sukses, jadi pemimpin yang bisa dicontoh oleh masyarakat,”
pungkasnya.(YAH)